Kelebihan Dan Kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile Dan Hybrid
Kelebihan Dan Kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile
Dan Hybrid
1. Native
App
Aplikasi native
adalah aplikasi yang secara khusus ditujukan untuk platform mobile tertentu dan
menggunakan bahasa pemrograman serta perangkat lunak pengembangan sesuai
platform tersebut. Sebagai contoh, aplikasi native Android ditulis menggunakan
bahasa pemrograman Java dan tool Eclipse, sementara aplikasi iOS/iPhone dibuat
menggunakan bahasa Objective-C dan tool Xcode.
Kelebihan :
· · performanya
yang cepat
· · user-friendly yang membuat pengguna lebih nyaman.
· · memiliki
user experience yang sangat baik,
· · sisi
visual yang menarik, sehingga pengguna tidak cepat bosan
· · terjamin
dalam hal kualitas dan securitynya karena dikontrol oleh vendor masing-masing.
· · Hanya
memiliki 1 domain,
· ·
sangat cepat dalam mengakses data
· · Berfungsi Saat Offline
yaitu dapat terus bekerja walaupun
ketika tidak ada konektivitas internet
· · Dengan Native
Mobile Apps pengguna dapat menyimpan file konten seperti gambar dan atau text sementara
dalam internal memori gadget dan mensinkronkannya dengan dengan server berbasis
web nantinya.
· ·
Native
Mobile Apps dapat mengakses fitur-fitur hardware pada gadget seperti kamera,
NFC, GPS, dan sebagainya, sehingga menghasilkan aplikasi yang lebih menarik.
Sedangkan Web Based Mobile
Apps tidak dapat mengakses fitur-fitur hardware pada
gadget karena digunakan melalui browser.
· ·
Menghasilkan antarmuka look and
feel yang alami dengan sangat baik.
Kekurangan :
· · Kerugian
terbesar
bagi pengguna dalam membuat Native Mobile Apps adalah Anda harus membuat aplikasi
mobile dengan platform yang berbeda-beda. Sebagai contoh jika Anda ingin
membuat aplikasi untuk iOS, aplikasi tersebut harus dibuat menggunakan
platform
iOS dan bahasa pemrograman iOS. Jika Anda juga ingin aplikasi Anda dapat
diakses di Android, Anda harus kembali membuat aplikasi yang sama tetapi
menggunakan platform Android.
· · Membutuhkan biaya yang lebih besar
· · Native Mobile Apps tidak bisa di download pada IOS lain
· · tidak bisa di index oleh search engine
· ·
Update
yang dilakukan secara periodik pada native app akan menciptakan kondisi dimana
terdapat versi yang berbeda-beda yag digunakan oleh pengguna native app tersebut.
· · Pengembangan
yang tidak mudah karena menggunakan lingkungan, bahasa, dan API (Application
Programming Interface) spesifik.
· ·
Aplikasi
hanya berjalan pada platform yang sudah dispesifikasikan diawal pengembangan.
· ·
Apabila
ingin tersedia di platform lain maka harus ditulis dari awal dengan menggunakan
tool pengembangan yang sesuai.
2.
Web Mobile APP
Aplikasi
web merupakan aplikasi website yang secara spesifik dioptimalkan untuk penggunaan
di lingkungan smartphone. Aplikasi ini dibangun menggunakan standar
teknologi-teknologi web, seperti HTML5, CSS3, dan JavaScript. Pendekatan write-once-run-anywhere pada
aplikasi web menghasilkan aplikasi mobile cross-platform yang mampu bekerja
pada platform mobile yang berbeda.
Kelebihan :
· · Aplikasi
yang multi platform karena aplikasi ini juga bisa diakses melalui browser pada gadget.
· ·user
yang menggunakan gadget dengan plaform yang berbeda-beda tetap dapat mengakses
aplikasi dengan baik.
· · Real
time update, Update yang dilakukan pada
aplikasi akan langsung dirasakan oleh user. Tidak seperti Native Mobile Apps
yang mengharuskan user untuk mengupdate aplikasi dari gadget mereka.
· ·
Developer
memiliki kebebasan untuk merancang kegiatan pemasaran untuk aplikasi mereka.
· · Biaya pengembanganya yang relatif
hemat daripada
· Tidak harus melewati proses
persetujuan dan pembatasan konten Native Mobile Apps.
Kekurangan :
· · performanya terbilang relatif lambat
· · mobile
web juga tidak konsisten dalam tampilan di browser yang berbeda
· · Mobile web juga belum mampu
mengakses semua fitur yang dimiliki device bersangkutan
· · tidak
adanya akses untuk fitur-fitur hardware pada gadget seperti kamera, GPS, NFC,
dll sehingga jika fitur-fitur hardware diperlukan dalam sebuah aplikasi, maka
Native Mobile Apps yang harus dipilih.
· Mobile web membutuhkan koneksi internet, Hanya tersedia secara online tapi tidak tersedia saat offline
· ·
Performa nya
kurang stabil dan bergantung pada konektivitas yang ada.
3.
Hybrid
APP
Intuisi
dari aplikasi hybrid adalah menanamkan aplikasi mobile HTML5 ke dalam kontainer
native. Aplikasi ini berupaya mengombinasikan kelebihan-kelebihan pendekatan
aplikasi web mobile HTML5 dan aplikasi native, atau bisa dibilang Hybrid App adalah gabungan dari Native app dan Web Mobile. Sederhananya, pendekatan ini
akan mengonversi aplikasi web mobile HTML5 ke aplikasi native smartphone
target. Untuk mengimplementasikan hal ini diperlukan dukungan perangkat lunak
spesifik, yaitu framework pengembangan aplikasi mobile.
Kelebihan :
· · Proses loading dan
kinerja nya berjalan lebih cepat
· · sebagian besar aset
yang dibutuhkan oleh halaman Web disimpan dalam paket aplikasi Native pada
perangkat, bukan pada server
· · aplikasi akan
terasa berjalan lebih cepat, dan dapat dijalankan sepenuhnya secara offline
· · Proses pengembangan
lebih mudah dan cepat
· · Biayanya juga sangat hemat
· ·Bisa mendapatkan
rangkaian yang lengkap dari aplikasi mobile untuk tersedia ke pasar lebih cepat
· · kurangnya tool yang
memadai.
Kekurangan :
· Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform.
· Bagaimanapun, performa aplikasi hybrid masih belum bisa menyamai aplikasi native.
· Bagi Pengguna hybrid terlalu rumit.
· Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform.
· Bagaimanapun, performa aplikasi hybrid masih belum bisa menyamai aplikasi native.
· Bagi Pengguna hybrid terlalu rumit.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar