Minggu, 22 November 2015

RANGMUMAN MATERI PERTEMUAN III

Kelebihan Dan Kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile Dan Hybrid

Kelebihan Dan Kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile Dan Hybrid 
   1.  Native App 



Aplikasi native adalah aplikasi yang secara khusus ditujukan untuk platform mobile tertentu dan menggunakan bahasa pemrograman serta perangkat lunak pengembangan sesuai platform tersebut. Sebagai contoh, aplikasi native Android ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java dan tool Eclipse, sementara aplikasi iOS/iPhone dibuat menggunakan bahasa Objective-C dan tool Xcode.
Kelebihan :
·           ·  performanya yang cepat
·           · user-friendly yang membuat pengguna lebih nyaman.

·           · memiliki user experience yang sangat baik, 
·           · sisi visual yang menarik, sehingga pengguna tidak cepat bosan
·           · terjamin dalam hal kualitas dan securitynya karena dikontrol oleh vendor masing-masing.
·           · Hanya memiliki 1 domain,
·          ·   sangat cepat dalam mengakses data 
·          · Berfungsi Saat Offline yaitu dapat terus bekerja walaupun ketika tidak ada konektivitas internet
·           · Dengan Native Mobile Apps pengguna dapat menyimpan file konten seperti gambar dan atau text sementara dalam internal memori gadget dan mensinkronkannya dengan dengan server berbasis web nantinya.
·          ·  Native Mobile Apps dapat mengakses fitur-fitur hardware pada gadget seperti kamera, NFC, GPS, dan sebagainya, sehingga menghasilkan aplikasi yang lebih menarik. Sedangkan Web Based Mobile  
           Apps tidak dapat mengakses fitur-fitur hardware pada gadget karena digunakan melalui browser.
·          ·  Menghasilkan antarmuka look and feel yang alami dengan sangat baik.
Kekurangan :
·            · Kerugian terbesar bagi pengguna dalam membuat Native Mobile Apps adalah Anda harus membuat aplikasi   mobile dengan platform yang berbeda-beda. Sebagai contoh jika Anda ingin membuat aplikasi untuk iOS, aplikasi tersebut harus dibuat menggunakan platform iOS dan bahasa pemrograman iOS. Jika Anda juga ingin aplikasi Anda dapat diakses di Android, Anda harus kembali membuat aplikasi yang sama tetapi menggunakan platform Android.
·            ·   Membutuhkan biaya yang lebih besar
·         · Native Mobile Apps tidak bisa di download pada IOS lain
·          ·  tidak bisa di index oleh search engine 
·          ·   Update yang dilakukan secara periodik pada native app akan menciptakan kondisi dimana terdapat versi yang berbeda-beda yag digunakan oleh pengguna native app tersebut.
·            · Pengembangan yang tidak mudah karena menggunakan lingkungan, bahasa, dan API (Application Programming Interface) spesifik.
·         ·   Aplikasi hanya berjalan pada platform yang sudah dispesifikasikan diawal pengembangan.
·          ·  Apabila ingin tersedia di platform lain maka harus ditulis dari awal dengan menggunakan tool pengembangan yang sesuai.

    2.  Web Mobile APP
Aplikasi web merupakan aplikasi website yang secara spesifik dioptimalkan untuk penggunaan di lingkungan smartphone. Aplikasi ini dibangun menggunakan standar teknologi-teknologi web, seperti HTML5, CSS3, dan JavaScript. Pendekatan write-once-run-anywhere pada aplikasi web menghasilkan aplikasi mobile cross-platform  yang mampu bekerja pada platform mobile yang berbeda.
Kelebihan :
·           · Aplikasi yang multi platform karena aplikasi ini juga bisa diakses melalui browser pada gadget.
·        ·user yang menggunakan gadget dengan plaform yang berbeda-beda tetap dapat mengakses aplikasi dengan baik.
·       ·  Real time update,  Update yang dilakukan pada aplikasi akan langsung dirasakan oleh user. Tidak seperti Native Mobile Apps yang mengharuskan user untuk mengupdate aplikasi dari gadget mereka.
·       ·  Developer memiliki kebebasan untuk merancang kegiatan pemasaran untuk aplikasi mereka.
·       · Biaya pengembanganya yang relatif hemat daripada
         · Tidak harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten  Native Mobile Apps.
  
Kekurangan :
·         · performanya terbilang relatif lambat
·         · mobile web juga tidak konsisten dalam tampilan di browser yang berbeda
·         · Mobile web juga belum mampu mengakses semua fitur yang dimiliki device bersangkutan
·         · tidak adanya akses untuk fitur-fitur hardware pada gadget seperti kamera, GPS, NFC, dll sehingga jika fitur-fitur hardware diperlukan dalam sebuah aplikasi, maka Native Mobile Apps yang harus dipilih.
      · Mobile web  membutuhkan koneksi internet, Hanya tersedia secara online tapi tidak tersedia saat offline
·       ·   Performa nya kurang stabil dan bergantung pada konektivitas yang ada.
   3.  Hybrid APP
Intuisi dari aplikasi hybrid adalah menanamkan aplikasi mobile HTML5 ke dalam kontainer native. Aplikasi ini berupaya mengombinasikan kelebihan-kelebihan pendekatan aplikasi web mobile HTML5 dan aplikasi native, atau bisa dibilang Hybrid App adalah gabungan dari Native app dan Web Mobile. Sederhananya, pendekatan ini akan mengonversi aplikasi web mobile HTML5 ke aplikasi native smartphone target. Untuk mengimplementasikan hal ini diperlukan dukungan perangkat lunak spesifik, yaitu framework pengembangan aplikasi mobile.

Kelebihan :
·        · Proses loading dan kinerja nya berjalan lebih cepat
·        · sebagian besar aset yang dibutuhkan oleh halaman Web disimpan dalam paket aplikasi Native pada perangkat, bukan pada server
·         · aplikasi akan terasa berjalan lebih cepat, dan dapat dijalankan sepenuhnya secara offline
·         · Proses pengembangan lebih mudah dan cepat
·        · Biayanya juga sangat hemat
·        ·Bisa mendapatkan rangkaian yang lengkap dari aplikasi mobile untuk tersedia ke pasar lebih cepat
·        · kurangnya tool yang memadai.
Kekurangan :
·      Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform.
·      Bagaimanapun, performa aplikasi hybrid masih belum bisa menyamai aplikasi native.
·     Bagi Pengguna hybrid terlalu rumit.


 

0 komentar:

Posting Komentar